PEMAKNAAN KATA “ISLAM” DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP TAFSIR HUBUNGAN ANTARAGAMA
Abstract
Secara sosiologis Islam sering dimaknai sebagai agama yang nisbah pembawanya adalah Nabi Muhammad saw. Namun, tidak selalu demikian apabila dilihat dari sisi penafsiran teks suci. Telah terjadi perbedaan pandangan dikalangan ahli tafsir dalam menafsirkan teks suci. Perbedaan penafsiran ini tidak lepas dari metode dan pendekatan penafsiran teks bahasa. Karena beragama tidak lepas dari pembacaan teks bahasa, yaitu teks suci, maka menarik untuk dikaji bagaimana ilmu bahasa menganalisis makna bahasa yang menjadi objek kajian tafsir ini. Apakah makna “Islam” dalam al-Qur’an menurut analisis linguistik?, dan apakah implikasi analisis linguistik terhadap makna “Islam” tersebut terhadap tafsir Al-Qur’an tentang hubungan antaragama?Untuk mencapai maksud penelitian ini, data tentang kata Islam dan derivasinya dalam Al-Qur’an dihimpun dengan metede korpus. Setelah data terkumpul data dianalisis dengan analisis sintaksis dan simantik. Kemudian deskripsi makna Islam dianalisis implikasinya terhadap tafsir Al-Qur’an tentang hubungan antaragama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan dalam memberikan makna Islam berimplikasi terhadap tafsir hubungan antaragama. Memaknai Islam dengan makna konseptual, yaitu sebagai organized religion melahirkan tafsir eksklusivisme Islam. Sedangkan memaknai Islam dengan makna denotatif akan melahirkan tafsir inklusivisme Islam.
Kata Kunci: Islam, tafsir Al-Qur’an dan linguistik.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2621-0584
p-ISSN: 2407-9189