PENGARUSUTAMAAN PERLINDUNGAN DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA SEKOLAH DI KABUPATEN KLATEN

Abstract

Pengarusutamaan perlindungan adalah proses pelaksanaan dan mempromosikan  prinsip-prinsip perlindungan dalam setiap kegiatan. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk mengenalkan prinsip perlindungan dan sekaligus menerapkan pengarusutamaan perlindungan dalam pengurangan risiko bencana (PRB) di sekolah. Pengarusutamaan perlindungan dalam PRB Sekolah di Kabupaten Klaten meliputi pelaksanaan prinsip keselamatan, akses, dan akuntabilitas dalam mengurangi risiko bencana bagi warga komunitas sekolah. Kajian dilakukan menggunakan tahapan awal dari pengembangan pembelajaran dari Dick & Carey. Penggunaan front end analysis (kajian muka-belakang) yang dijabarkan dalam  analisis kesenjangan dan kebutuhan PRB. Rujukan pelaksanaan PRB adalah mandat pada pemerintah daerah, dalam hal ini adalah Bupati Klaten beserta jajaran perangkat pemerintah daerah,  dalam menjamin adanya upaya perlindungan bagi warga Kabupaten Klaten yang memiliki rissiko bencana kategori tinggi. Munculnya Peraturan Bupati Klaten No. 6 Tahun 2014 mengenai Panduan Pendidikan Kebencanaan merupakan bentuk pelaksanaan prinsip membuka akses bagi semua warga sekolah di Kabupaten Klaten untuk mendapatkan perlindungan. Kegiatan PRB Sekolah merupakan bentuk upaya penjaminan keselamatan komunitas sekolah. Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler mitigasi bencana yang dikoordinir BPBD Klaten membuka akses yang terbuka bagi komunitass sekolah dalam mendapatkan informasi, ketrampilan, dan dukungan fassilitas untuk menjamin keselamatan secara bermartabat. Modul pembelajaran yang disediakan sebagai lampiran Peraturan Bupati Klaten merupakan bentuk lain penydiaan akses bagi komunitas sekolah dalam mendapatkan Informasi dan dukungan pengurangan risiko. Pelaksanaan PRB Sekolah di Kabupaten Klaten memberikan kesemparltan semua pihak untuk terlibat sehingga mencerminkan akuntabilitas melalui partisipasi dan pemberdayaan.

Kata Kunci : Pengarustamaan,Perlindungan, pengurangan risiko bencana,