ETNOMATEMATIKA BABAD DALAN DI DESA GIRING, KECAMATAN PALIYAN, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Melva Dermawati, Fransisca Putri Permatasari, Dominikus Arif Budi Prasetyo

Abstract


Budaya merupakan hasil olah karya, rasa, dan cipta manusia, sedangkan matematika merupakan suatu ilmu pasti yang tidak hanya terpaku pada teori saja, tetapi juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Etnomatematika adalah hasil dari interaksi antara budaya dan matematika. Sumber belajar matematika dapat memanfaatkan budaya sebagai media pembelajarannya. Banyak masyarakat kurang menyadari bahwa matematika seringkali ditemukan pada kehidupan sekitar seperti halnya budaya dan tradisi. Desa Giring memiliki tradisi babad dalan. Dalam tradisi ini, ada beberapa hal yang dapat dikaitkan dengan unsur matematika, seperti halnya sistem penanggalan dan juga bentuk dari makanan yang akan digunakan dalam tradisi ini. Metode penelitian dalam sistem penanggalan dan bentuk makanan yang digunakan dalam tradisi ini menggunakan kualitatif deskripsi. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan instrumen observasi dan wawancara dengan masyarakat di Desa Giring. Hasil penelitian dengan sistem penanggalan dapat dihitung dengan menggunakan bentuk penghitungan, sedangkan hasil penelitian dari bentuk makanan yang akan digunakan dalam tradisi ini memiliki bentuk geometri ruang.

Kata Kunci: Etnomatematika, Babad Dalan, Unsur Matematika.

Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN. 2459-962X

Prosiding Sendika

Publisher: Department of Mathematics Education Universitas Muhammadiyah Purworejo


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.