STUDI KUALITATIF FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI KUDUS, JAWA TENGAH,INDONESIA
Abstract
Latar belakang : Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi pertama dan utama untuk bayi. Pemberian
ASI secara eksklusif dari usia 0-6 bulan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Selain itu , ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga bayi terhindar
dari serangan penyakit terutama diare dan infeksi saluran pernafasan. Cakupan ASI eksklusif di dunia
pada tahun 2016 hanya mencapai 38%, di Indonesia cakupan ASI eksklusif hanya 42%. Cakupan ASI
eksklusif di Kabupaten Kudus pada tahun 2014 hanya 43,3% masih jauh dari target nasional yaitu
80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif di
Kabupaten Kudus. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
melibatkan 6 informan dari ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan tetapi tidak memberikan ASI
eksklusif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Informasi diperoleh melalui
in depth interview. Triangulasi telah dilakukan dengan menggali informasi dari 3 pihak yaitu ibu,
keluarga dan bidan. Hasil penelitian : pengetahuan,kesadaran dan perilaku untuk memberikan ASI
eksklusif masih rendah, masih ada anggapan bahwa ASI saja tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi, budaya pemberian susu formula seawal mungkin agar bayi terbiasa jika nanti ditinggal ibu
bekerja, budaya pemberian makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan agar bayi sehat, dukungan
suami, orang tua,lingkungan terdekat masih rendah, upaya penyuluhan tentang ASI eksklusif belum
komprehensif, dukungan dari tempat kerja belum maksimal. Simpulan : penyuluhan tentang ASI
eksklusif harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI eksklusif.
Kata Kunci : faktor penyebab, rendahnya cakupan, ASI eksklusif
ASI secara eksklusif dari usia 0-6 bulan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Selain itu , ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga bayi terhindar
dari serangan penyakit terutama diare dan infeksi saluran pernafasan. Cakupan ASI eksklusif di dunia
pada tahun 2016 hanya mencapai 38%, di Indonesia cakupan ASI eksklusif hanya 42%. Cakupan ASI
eksklusif di Kabupaten Kudus pada tahun 2014 hanya 43,3% masih jauh dari target nasional yaitu
80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif di
Kabupaten Kudus. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
melibatkan 6 informan dari ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan tetapi tidak memberikan ASI
eksklusif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018. Informasi diperoleh melalui
in depth interview. Triangulasi telah dilakukan dengan menggali informasi dari 3 pihak yaitu ibu,
keluarga dan bidan. Hasil penelitian : pengetahuan,kesadaran dan perilaku untuk memberikan ASI
eksklusif masih rendah, masih ada anggapan bahwa ASI saja tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi, budaya pemberian susu formula seawal mungkin agar bayi terbiasa jika nanti ditinggal ibu
bekerja, budaya pemberian makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan agar bayi sehat, dukungan
suami, orang tua,lingkungan terdekat masih rendah, upaya penyuluhan tentang ASI eksklusif belum
komprehensif, dukungan dari tempat kerja belum maksimal. Simpulan : penyuluhan tentang ASI
eksklusif harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI eksklusif.
Kata Kunci : faktor penyebab, rendahnya cakupan, ASI eksklusif
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2621-0584
p-ISSN: 2407-9189