KONSTRUK KHUSYUK SHOLAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN PADA ORANG INDONESIA

Yusuf Alam Romadhon

Abstract


Latar belakang: Studi skala luas di Indonesia sebelumnya mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan antara wanita Muslim yang tidak sholat dengan mereka yang melakukan sholat berapa kali dalam sehari yang dilakukan dalam risiko terjadinya hipertensi. Hasil ini berbeda dengan penelitianpenelitian eksperimental sebelumnya bahwa sholat dapat memperbaiki kondisi kesehatan. Karena itu perlu dilakukan studi yang mengeksplorasi konstruk-konstruk dari perilaku khusyuk, yang lebih lanjut dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor determinan kesehatan dari khusyuk. Tujuan: mendapatkan konstruk-konstruk khusyuk yang relevan dengan dampak positif bagi kesehatan Metoda: Ekstraksi konstruk khusyuk menggunakan eksplorasi literatur neurosains meditasi, God attachment, pray as medicine, teori salutogenik Antonovsky, pendekatan kognitif perilaku terhadap stres, kitab-kitab rujukan Islam tentang khusyuk dan tazkiyatun nafs, dan studi kualitatif dengan wawancara mendalam pada 26 subyek kunci. Hasil: konstruk perilaku khusyuk yang berhasil diekstraksi meliputi 4 domain meliputi: 1) status khusyuk; didefinisikan sebagai keberhasilan dalam memeragakan dialog mental ‘menghadap’ Allah, mengungkapkan penghambaan, pemujaan kepada-Nya. Sedangkan faktor pemampu penciptaan status khusyuk tersebut dapat melalui penghayatan bacaan dan gerakan sholat ataupun melalui pengungkapan keresahan dan kebutuhan mendalam tentang permasalahan kehidupan yang dihadapi untuk diadukan kepada Allah. Status khusyuk juga mensyaratkan adanya kemampuan pengendalian pikiran pengganggu; 2) prasyarat dasar keyakinan dan God attachment, dimana terdapat keharusan bahwa pelaku sholat meyakini Allah sebagai superlatif dan kesadaran diri dalam kepatuhan, ketergantungan dan kepasrahan total kepada Allah 3) penciptaan atmosfer spiritual sebelum sholat, baik kelonggaran waktu, tempat, dzikir di luar sholat, penguatan ilmu ma’rifatullah dan ma’rifatunafs, serta niat untuk meningkatkan “tone” spiritual dan 4) dampak kognitif dan perilaku dari sholat, yaitu adanya framing positif, restrukturisasi emosi dan relaksasi. Kesimpulan: Permasalahan domain konstruk khusyuk berkisar dari permasalahan batasan khusyuk secara fenomenologik, persyaratan keyakinan dasar dan penciptaan atmosfer spiritual untuk menciptakan kondisi khusyuk dan dampak dari khusyuk selama sholat. Kata kunci: khusyuk, kognitif perilaku, sholat

Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2621-0584
p-ISSN: 2407-9189