AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS, KUNTH) TERHADAP SEL MCF-7 DAN KOMBINASINYA DENGAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (PIPER BETLE) TERHADAP SEL T47D

Peni Indrayudha, Retno Wahyuning Astuti, Qurota Ayun Husna Farah

Abstract


Kanker payudara merupakan salah satu jenis tumor ganas yang tumbuh dan  berkembang secara terus-menerus pada sel-sel payudara. Agen terapi yang digunakan dalam pengobatan kanker secara berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ didalam tubuh. Diperlukan agen fitoterapi untuk membantu pengobatan atau bahkan mengurangi dosis obat yang digunakan. Daun sirih dan kenikir merupakan tanaman yang dapat digunakan dalam fitoterapi. Senyawa dalam tanaman daun sirih dan kenikir yaitu flavonoid dan fenolik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya efek sitotoksik ekstrak etanol daun kenikir, fraksi polar, semi polar dan nonpolarnya terhadap sel kanker payudara MCF-7, dan kombinasinya dengan daun sirih terhadap sel T47D. Uji sitotoksik dilakukan dengan metode MTT. Ekstrak daun sirih dan kenikir diperoleh dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan 70%. Hasil rendemen yang didapatkan pada ekstrak daun sirih sebanyak 5,96% dan ekstrak kenikir sebanyak 6,26%. Adanya senyawa aktif flavonoid dan polifenol dalam tanaman, dibuktikan dengan uji kualitatif KLT menggunakan fase gerak n-heksana:etil asetat (7:3) pada fase diam berupa plat Silika GF254. Uji sitotoksik pada konsentrasi 300;150;75;37,5; dan 18,75 µg/mL ekstrak etanol daun kenikir dan tiga fraksinya menunjukkan tidak adanya efek sitotoksik terhadap sel MCF-7. Kemampuanya menghambat pertumbuhan sel kanker MCF-7 hanya sebesar 10%. Selanjutnya, pada uji aktivitas sitotoksik dengan seri konsentrasi (500; 250; 100; dan 50) µg/mL untuk ekstrak daun sirih dan (1000; 500; 250; dan 125) µg/mL untuk kenikir menunjukkan bahwa potensi ekstrak daun sirih terhadap sel kanker payudara T47D lebih besar dibandingkan dengan ekstrak kenikir. Diperoleh IC50 sebesar 163,8 µg/mL untuk ekstrak daun sirih dan pada daun kenikir hanya memberikan penghambatan 44.24%. Hasil uji kombinasi menunjukkan bahwa rata-rata viabilitas sel lebih dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak daun sirih, semakin besar konsentrasi ekstrak daun sirih yang diberikan semakin tinggi jumlah kematian sel

Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2621-0584
p-ISSN: 2407-9189