ANALISIS KEBUTUHAN E-MODUL BERBASIS PBL BERPENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Abstract

Berpikir kritis dan kreatif merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran abad 21 di era revolusi industri 4.0. Rangking Negara Indonesia di TIMSS termasuk rendah. Keterampilan abad 21 peserta didik di Indonesia seperti berpikir kritis dan kreatif masih tergolong rendah. Bahan ajar yang tidak memuat keterampilan abad 21 akan berdampak pada keefektifan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, menganalisis kebutuhan e-modul sebagai bahan ajar. Kedua, mengetahui respon guru  terhadap e-modul berpendekatan STEM kompatibilitas kurikulum 2013. Ketiga, mengetahui permasalahan dalam keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Peneltian menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah guru dan peserta didik di SMA Muhammadiyah Sorong. Obyek penelitian ini adalah berpikir kritis, kreatif, model Problem Based Learning, dan Analisis e-modul berpendakatan STEM. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan soal. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian memberikan beberapa hasil. Pertama, Guru dan pihak sekolah membutuhkan e-modul. Kedua, keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik kelas XII masih tergolong rendah pada materi peluang. Ketiga, STEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Keempat, Guru memerlukan e-modul berpendekatan STEM kompabilitas kurikulum 2013. Kelima, E-modul yang mengintergrasikan keterampilan berpikir kritis dan kreatif belum ada. Penelitian ini dapat dikembangkan e-modul berbasis Problem Based Learning dengan pendekatan STEM untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Keywords: Analisis Kebutuhan, E-Modul, Problem Based Learning, STEM, Berpikir Kritis dan Kreatif.