PENDEKATAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PADA JUMLAH PRODUKSI PADI DI JAWA BARAT

Abstract

Pertanian Indonesia menjadi salah satu aspek pembangunan nasional yang sangat penting pada dekade terakhir. Demikian juga peningkatan hasil produksi pertanian dilakukan dengan tujuan swasembada pangan nasional. Jawa Barat menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi nasional, namun demikian faktanya tidak seluruh daerah di Provinsi Jawa Barat merupakan potensial produksi padi karena adanya efek spasial. Penelitian berdasarkan data BPS Jawa Barat dalam Angka 2017. Tujuan penelitian adalah membentuk model terbaik dalam menggambarkan hasil produksi padi di Provinsi Jawa Barat yang dipengaruhi efek spasial menggunakan Geographically Weighted Regression (GWR). Kriteria pembentukan model didasarkan atas variabel luas panen, jumlah petani, benih, pupuk SP-36, KCl, dan NPK-Phonska. Berdasarkan pengujian efek spasial, diketahui bahwa data produksi padi di Kabupaten/Kota di Jawa Barat memiliki pengaruh spasial. Oleh karena itu, pembentukan model regresi linear dengan metode Ordinary Least Square (OLS) diketahui kurang representatif menggambarkan kasus tersebut, sehingga pemodelan dengan metode GWR menjadi alternatif yang paling sesuai. Faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi produksi padi di Kabupaten/Kota di Jawa Barat secara spasial dengan =5% adalah Luas lahan, Jumlah Petani, Kebutuhan Benih, dan penggunaan pupuk NPK-Phonska. Adapun pemodelan terhadap produksi padi di Jawa Barat dengan metode GWR memperoleh nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 99.46% lebih besar dibandingkan dengan model OLS sebesar 95.72% dan Sum Square Error (SSE) model GWR yang bernilai 2.1832e+10 lebih kecil dibandingkan dengan model OLS yaitu 1.6120e+11.

Kata Kunci : Produksi Padi, Heteroskedastisitas Spasial, GWR