KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA MERTI DESA DI DESA GIRING, KECAMATAN PALIYAN, GUNUNG KIDUL
Abstract
Secara tidak langsung, hampir seluruh kegiatan masyarakat berkaitan dengan nilai matematika. Matematika bermula dari aktivitas manusia yang berlangsung secara terus menerus sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan membentuk pembiasaan-pembiasaan menjadi praktik budaya. Astri Wahyuni, dkk (2013: 2) menyatakan bahwa salah satu hal yang dapat menjembatani antara budaya dan pendidikan matematika adalah etnomatemtika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnomatematika pada budaya Merti Desa yang ada di Desa Giring, Kecamatan Paliyan. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai budaya Merti Desa melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan narasumber yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan Merti Desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, adanya unsur-unsur matematika pada budaya merti desa diantaranya (a) Konsep bangun datar sisi lengkung. Hal ini dapat dilihat dari nasi tumpeng sebagai makna simbolis serta tempat sesaji bernama Panjang Ilang, (b) Konsep bangun datar segiempat dan segitiga pada sebuah Balai Budaya tempat diselenggarakannya upacara Merti Desa.
Kata Kunci : Etnomatematika, Merti Desa, Unsur Matematika
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN. 2459-962X
Prosiding Sendika
Publisher: Department of Mathematics Education Universitas Muhammadiyah Purworejo
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.