ECOBICK SOLUSI INOVATIF UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DAN MENCIPTAKAN FURNITUR RAMAH LINGKUNGAN

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang ada di masyarakat dan bukan hal yang baru didengar. Sampah ini jika tidak di daur ulang akan menjadikan sampah terus menumpuk ditambah lagi sampah plastik memiliki waktu urai yang lama. Terutama di  RT 04 RW 01 Cangkrep Lor, di mana tidak terdapat titik tempat yang dijadikan tempat  pembuangan sampah oleh Masyarakat. Dari sana lah ide untuk medaurulang sampah ini  muncul, yaitu mengolah sampah plastik menjadi bangku EcoBrick. EcoBrick ini berbahan  dasar plastik kresek, plastik botol minum, dan plastik pembungkus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan RnD model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluasion). Tahap analisis yaitu menganalisis permasalahan yang terdapat di masyarakat yaitu terkait keberadaan sampah di lingkungan masyarakat yang menganggu. Tahap desain yaitu terkait prduk apa yang akan dihasilkan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan unsur STEAM yang kemudian dipresentasikan dan setujui oleh dosen pembimbing mata kuliah. Tahap development yaitu proses pembuatan bangku EcoBrick dari sampah plastik. Kemudian pada tahap implementasi prduk diuji coba sederhana untuk membuktikan kekuatan dari bangku EcoBrick ini. Dan yang terkahir adalah tahap evaluasi di mana tahap ini merupakan presentasi hasil produk yang dibuat kemudian dievaluasi oleh audiens. Nilai yang saya peroleh dari evaluasi audiens ini adalah 75,0 yang dapat diartikan bahwa hasil produk yang dibuat sudah baik. Kebermanfaatan penelitian adalah penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengolah sampah menjadi barang yang fungsional dan dapat digunakan oleh masyarakat. Penggunaan EcoBrick sebagai alternatif dalam mengatasi masalah sampah plastik telah menjadi fokus utama dalam upaya menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Dalam pembahasan ini, kami mengevaluasi efektivitas, kendala, dan dampak penggunaan EcoBrick dalam konteks komunitas lokal. Kami menjelajahi potensi EcoBrick dalam mengurangi volume sampah plastik, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan memperkuat partisipasi masyarakat. Berbagai tantangan, seperti kurangnya pengetahuan, hambatan teknis, resistensi sosial, dan masalah ekonomi, diidentifikasi sebagai hambatan utama dalam penerapan EcoBrick. Namun, melalui pendidikan yang efektif, dukungan komunitas, dan kolaborasi lintas sektor, penggunaan EcoBrick dapat menjadi alat yang kuat dalam membentuk perilaku dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik.