PERAN KELEMBAGAAN IRD DALAM PENYULUHAN GIZI DAN DIVERSIFIKASI PANGAN DI DESA WISATA NGLINGGO, KABUPATEN KULONPROGO

Abstract

Pangan dan gizi merupakan komponen yang tidak dapat dilepaskan dari individu manusia. Pemenuhan pangan dan gizi serta permasalahan yang terjadi berkaitan dengan hal tersebut menjadi perhatian dari masyarakat dunia. Adanya beberapa kasus terkait kekurangan pangan dan gizi menjadikan 8 poin fokus MDGs (Millennium Development Goals) berubah menjadi 17 poin SDGs (Sustainable Development Goals) pada tahun 2015-2030. Salah satu cara menyukseskan SDGs terkait pangan dan gizi yaitu melalui penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang berkelanjutan diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat sasaran. Kegiatan penyuluhan terkait pangan terutamanya diversifikasi pangan dan gizi dilakukan oleh kelompok penyuluh berbasis komunitas atau kelompok IRD (International Rural Development) Desa Wisata Nglinggo, Kabupaten Kulonprogo. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi penyuluhan kelompok IRD terhadap diversifikasi pangan dan perhatian pada gizi. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan struktural fungsional terkait peran. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya mekanisme AGIL dalam mengakomodasi peran masing-masing anggota kelompok. Kelompok IRD yang notabene merupakan kelompok yang dibentuk oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) tetap berjalan dan dikelola secara swadaya oleh anggotanya meski tidak lagi dilakukan pendampingan. Bentuk peran tersebut cukup berhasil mengubah perilaku masyarakat yang sebelumnya memiliki kebiasaan mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok saat ini memiliki variasi lain seperti jagung dan ketela. Perubahan lain terjadi kepada kesadaran pemenuhan gizi terutamanya pada anak-anak sekolah setingkat SD. Usaha yang dilakukan melalui perubahan pangan dan perhatiannya terhadap gizi untuk generasi penerus menjadikan masyarakat Desa Wisata Nglinggo menjadi lebih sehat.

Kata kunci: peran, penyuluhan, diversifikasi pangan, gizi, perubahan perilaku