TEKNOLOGI MANDIRI BENIH PADI BERBASIS MASYARAKAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN TANAMAN PADI TERPADU DI BALI

I Gusti KomangDana Arsana, Ida Bagus Kade Suastika

Abstract


Pemerintah melalui Ditjen Tanaman Pangan melakukan gerakan alih teknologi melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dari tahun ke-tahun sejak 2008 terus meningkat luasannya, dalam penerapan varietas unggul dihasilkan cukup banyak, sering benihnya belum tersedia. Tujuan pengkajian adalah menghasilkan benih sumber agar tersedia mendukung usahatani padi. Kegiatan di sawah milik petani dengan kelompok tani di Subak Guama Tabanan, bulan Januari – April 2017. Luasan 30 hektar dalam kawasan 180 hektar. Varietas padi yang digunakan adalah Inpari 30 Ciherang Sub-1, Inpari 40 tadah hujan, Cigeulis, Ciherang. Data hasil pengamatan dianalisis ragam (analysis of variance) untuk mengetahui signifikansi pengaruh perlakuan air dan varietas maupun interaksi dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan 1%. Bila terjadi pengaruh yang berarti (significant) dari perlakuan untuk karakter tertentu, maka selanjutnya diuji perbandingan pasangan rata-rata dari karakter tersebut berdasarkan Jarak Berganda Duncan taraf 5% dan 1%. Hasil menunjukkan persentase gabah isi/malai Inpari 40 tadah hujan tidak berbeda nyata dengan varietas Cigeulis dan Ciherang yaitu 135,8 butir dibanding dengan 137,2 butir dan 144,6  butir, sedangkan jumlah gabah isi/malai Inpari 30 Ciherang sub-1 berbeda nyata dengan VUB Inpari 40 tadah hujan, Cigeulis dan Ciherang yaitu 51,74% dibanding 73,21%, 168,45% dan (82,69%). Sedangkan bobot 1000 butir gabah varietas Inpari 40 tadah hujan berbeda nyata dengan Cigeulis tetapi lebih kecil dan berbeda dengan Ciherang yaitu 28,2 g dibanding 27,6 g dan 30,3 g. Kesimpulan hasil gabah kering panen sebagai calon benih menunjukkan tidak terjadi perbedaan secara nyata anatar varietas rata rata 6 ton per ha.

Kata kunci: Mandiri, Perbenihan, Padi dan Masyarakat


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.