ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI PEREMPUAN DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEKITAR RUMAH DI KABUPATEN KEDIRI (STUDI KASUS PADA KELOMPOK TANI PEREMPUAN DESA NAMBAKAN, KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN

Tatang Suryadi, Ratna Dewi Mulyaningtiyas

Abstract


Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan potensi alam banyak berbagai tanaman yang tumbuh dan berkembang, terutama yang ditanam di lahan pekarangan. Pekarangan merupakan tanah di sekitar perumahan, kebanyakan berpagar keliling, dan biasanya ditanami padat dengan beraneka macam tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk keperluan sendiri sehari-hari dan untuk diperdangkan. Pekarangan kebanyakan saling berdekatan, dan besama-sama membentuk kampung, dukuh, atau desa. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan dan berada di sekitar kawasan hutan, umumnya memiliki pengalaman hidup dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Berbagai macam permasalahan banyak dihadapi oleh masyarakat pedesaan antara lain lahan pertanian semakin sempit karena banyak pengalihan fungsi lahan pertanian dijadikan industri. Oleh sebab itu produksi pertanian semakin menurun. Salah satu altenative solusi ntuk mengatasi permasalahn tersebut  adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan sekitar rumah untuk menanam tanaman. Pemanfaatan pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman. Pemanfaatan ini dikelola secara berkesinambungan dengan ditanami beraneka ragam sayuran, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan. Usaha pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga juga merupakan sumbangan pendapatan bagi keluarga guna meningkatkan kesejahteraan rumah tangga petani. Pemanfaatan lahan pekarangan meliputi ragam pemanfaatan yaitu jenis tanaman ( tanaman sayuran, tanaman hias dan tanaman obat-obatan ) dan pemanfaatan lahan pekarangan ( manfaat ekonomi, manfaat status sosial, manfaat produksi subsisten, manfaat estetika dan manfaat apotek hidup). Peran petani perempuan sangat penting untuk pencapaian target pemenuhan pendapatan rumah tangga. Salah satu pendekatan yang saat ini sering digunakan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat martabat petani perempuan dan untuk mengatasi permasalahn di pedesaan khususnya Desa Nambakan adalah pemberdayaan masyarakat. Upaya perberdayaan masyarakat tersebut yaitu dengan pengembangan kelembagaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk kelompok tani perempuan. Dalam pembentukan kelompok tani, faktor sosial ekonomi merupakan salah satu faktor mempengaruhi perempuan tani dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan kelembagaan kelompok tani perempuan. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : 1). Bagaimana proses pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri .2) Bagaimana pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan, yaitu : 1). Mendeskripsikan proses pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri .2) Menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri. Kegunaan penelitian ini : 1). Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan bidang pertanian sehubungan dengan pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah. 2). Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi semua pihak yang berkepentingan sehubungan dengan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah. 3). Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat (khususnya petani) sebagai wahana pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah. 4).Diharapkan  dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti dan mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survai, jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Nambakan Kec. Ringinrejo Kabupaten Kediri. Metode penentuan sampel menggunakan Sensus, dengan sampel berjumlah 28 orang, respondennya yaitu seluruh anggota kelompok tani perempuan Sumber Rejeki dan merupakan masyarakat Desa Nambakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan : dokumentasi, wawancara dengan kuisioner, dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.  Analisis deskriptif  digunakan untuk mendeskripsikan proses pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekaranga sekitar rumah menggunakan.  Metode korelasi Regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri . Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut : 1. Kelompok tani perempuan adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu khusunya kaum perempuan yang telah mengadakan inteksi yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu tersebut terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok.. Kelompok tani perempuan ini berawal dari inisiatif ibu-ibu yang ingin membentuk kelompok tani perempuan dan ingin meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan sekitar rumah. Dalam kelompok tani perempuan terdapat tahapan/proses pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri secara top down dengan Stimulation dan Initiation pembentukan dari Penyuluh Pertanian dan Legitimation (dibenarkan) oleh aparatur desa dan tokoh masyarakat dalam hal ini Tim Penggerak adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Serta Decision (pengambilan keputusan) dari masyarakat khususnya perempuan yang menerima inovasi pembentukan kelompok tani perempuan dan menerapkan inovasi tersebut (Action) 2. Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman sehingga akan membantu meningkatkan kesejeahteraan rumah tangga petani. Ragam pemanfaatan yaitu macam-macam pemanfaatan atau pengelolaan yang dilakukan oleh kelompok tani perempuan dipekarangan baik untuk tanaman sayuran,  tanaman buah-buahan, obat-obatan. Dalam pengembangan kelompok tani perempuan untuk pemanfaatan lahan pekarangan, faktor sosial ekonomi mempunyai pengaruh. Pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah di Kabupaten Kediri terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial dengan pengembangan kelembagaan hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi faktor sosial 0,32 ≤ 0,05 dan t hitung= 2,276 > t tabel = 2,040. Hal ini disebabkan karena keadaan sosial berasal dari kesadaran dan kemampuan petani, sehingga keadaan sosial masing-masing petani sangat beragam. Sedangkan untuk faktor ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap pengembangan kelembagaan kelompok tani perempuan hal ini bisa dilihat dari nilai signifikansi faktor ekonom 0,087 ≥ 0,05 dan t hitung 1,780 > t tabel 2,040. Hal ini dikarenakan karena pada masyarakat pedesaan yang tingkat perkembangan ekonominya belum maju dan didominasi oleh sektor pertanian, perubahan pertaniannya dapat dipandang sebagai cerminan perubahan masyarakat desanya. Sehingga dapat disimpukan antara faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi pengembangan kelompok tani perempuan adalah faktor sosial. Adapun saran-saran yang dapat pneliti sampaikan pada penelitian ini adalah: Bagi kelompok tani hendaknya selalu meningkatkan komunikasi dengan anggota kelompok tani, kemudian meningkatkan intensitas pertemuan agar segala persoalan yang dihadapi bisa didiskusikan bersama-sama dan  mendapatkan solusinya. (2) Bagi anggota kelompok tani supaya menjalin kebersamaan antara sesama anggota, penguus kelompok tani sehingga bisa memperlancar dalam penyampaian informasi. (3) Bagi pemerintah daerahsetempat, hendaknya ada perhatian khusus bagi petani untuk selalu memonitoring dan memberikan bantuan maupun masukan bagi  pengembangan kelompok tani perempuan “Sumber Rejeki”.

Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.