Abortus dan Perubahan Anatomi Uterus Pada Kelinci Bunting Yang Diberi Infusa Daun Bambu (Bambusa vulgaris)

Joko Daryatmo, Budi Purwo Widiarso

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian infusa daun bambu (Bambusa vulgaris) terhadap abortus dan perubahan anatomi uterus pada kelinci bunting. Dua belas ekor kelinci bunting digunakan dalam penelitian ini. Kelinci dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4 ekor kelinci bunting dengan diberi perlakuan: 1. Tanpa diberi infusa daun bambu (Kontrol (K)); 2. Pemberian infusa daun bambu 10% (Perlakuan 1 (P1)), dan 3. Pemberian infusa daun bambu 20% (Perlakuan 2 (P2)). Variabel yang diamati adalah persentase fetus abortus, persentase cacat dalam kandungan, dan persentase fetus mati dalam kandungan serta perubahan pada kondisi uterus.Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian infusa daun bambu melalui injeksi intramuskuler pada kelinci bunting menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (P<0,05) terhadap persentase kejadian abortus pada kelinci bunting. Namun demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusa daun bambu melalui injeksi intramuskuler dengan dosis 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB tidak mampu menghasilkan cacat pada fetus kelinci. Secara deskriptif tidak ditemukan perubahan anatomi uterus baik pada perlakuan kontrol maupun perlakuan infusa 10% dan 20%.Pada kelinci, daun bambu yang diberikan sebagai pakan berpotensi menimbulkan efek abortifacient (substansi yang menginduksi aborsi). Dapat disimpulkan bahwa konsumsi pakan berupa daun bambu perlu dihindari untuk ternak yang bunting.

Keywords: Daun bambu, abortus, anatomi, kelinci bunting


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.