KEMANDIRIAN BENIH PADI DI TINGKAT DESA MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Cahyati Setiani, Munir Eti Wulanjari, Teguh Prasetyo

Abstract


Program 1000 Desa Mandiri Benih dan Pengembangan Kawasan Mandiri Benih telah dilaksanakan pemerintah pada 2015-2019. Target ke dua program tersebut adalah terpenuhinya tiga azas tepat penyediaan benih yaitu tepat harga, tepat mutu, dan tepat jumlah. Era revolusi industri 4.0 akan membawa perubahan yang signifikan dalam cara produksi dan perdagangan. Agar kemandirian benih padi di tingkat desa dapat berlanjut diperlukan strategi untuk menghadapi era tersebut. Pengkajian mengenai kemandirian benih padi di tingkat desa menghadapi era revolusi industri 4.0 dilakukan di Desa Trangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen pada 2019. Metode pengkajian menggunakan survei dan Focus Group Discussion (FGD). Survei dilakukan pada 33 petani pengguna benih, sedangkan peserta FGD sejumlah 24 orang yang terdiri dari Produsen Benih (PB), aparat desa, Petugas Pertanian Lapang (PPL), Balai Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB), dan petani. Data dan informasi yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan eksplanatori. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa i) petani yang selalu menggunakan benih bersertifikat sebanyak 50%, sedangkan lainnya menggunakan benih bersertifikat tergantung musim (40%), menggunakan benih hasil panen sendiri (8%), dan minta/beli di tetangga yang panennya bagus (2%); ii) selama kurun waktu 2015-2019 PB yang berada di desa telah menghasilkan benih padi bersertifikat  dan telah terdistribusi; iii) menghadapi era revolusi industri 4.0 diperlukan sistem produksi yang lebih efisien dan peningkatan penguasaan internet untuk memperluas skala usaha dan pasar.  

Kata Kunci: kemandirian, benih padi, industri 4.0.

Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.