ANALISIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SISTEM PRODUKSI BENIH PADI DI JAWA TENGAH
Abstract
Benih dalam sistem produksi padi mempunyai peran penting yaitu sebagai salah satu sarana produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas. Oleh karena itu, program pemenuhan terhadap produksi dan kebutuhan benih padi selalu mendapatkan perhatian yang memadahi. Untuk mengetahui perkembangan kondisi perbenihan padi di Jawa Tengah, telah dilakukan analisis pengembangan kelembagaan dan sistem produksi benih padi di Jawa Tengah. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada empat pelaku utama dalam kelembagaan yang berperan dalam pengembangan sistem produksi benih padi yaitu (1) lembaga penentu kebijakan dan program (2) penelitian dan pemulia (3) produsen dan pengedar benih (4) pengawasan dan sertifikasi benih. Fungsi dan tugas dari lembaga-lembaga tersebut berbeda namun saling berhubungan dan bermuara kepada petani sebagai konsumen akhir pengguna benih. Selama periode 2014 - 2018 produksi benih padi di Jawa Tengah adalah berkisar antara 38.250 - 38.667 ton, sedangkan luas tanam pada periode yang sama adalah berkisar antara 1.804.761 - 1.991.680 ha, apabila rata-rata kebutuhan benih padi per hektar adalah sebanyak 30 kg/ha, yang berarti kebutuhan benih padi adalah berkisar antara 46.138 - 49.138 ton. Apabila ditinjau dari sisi produksi benih padi, maka selama periode 2014-2018 terjadi kekurangan benih sekitar 20 - 28%, namun demikian tidak ada keluhan oleh para petani tentang adanya kekurangan benih padi. Salah satu sebabnya adalah bahwa benih padi adalah merupakan barang substitusi dan sulitnya mendeteksi kegiatan distribusi benih, sehingga tidak dapat diketahui secara pasti volume ketersediaan benih padi yang ada di Jawa Tengah. Terkait dengan hal itu sudah saatnya untuk membangun sistem informasi perbenihan padi di Jawa Tengah yang dapat diakses oleh stakeholders, maksudnya adalah untuk mengetahui secara pasti lalulintas dan ketersediaan benih padi di Jawa Tengah. Apabila ditinjau dari kelas benih padi yang diproduksi dapat diketahui bahwa 85 -94% adalah kelas Stock Seed (SS), Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar petani menggunakan benih sumber padi kelas Stock Seed sebagai benih untuk produksi padi konsumsi.
Kata kunci : Kelembagaan, sistem, produksi, benih, padi
Kata kunci : Kelembagaan, sistem, produksi, benih, padi
Refbacks
- There are currently no refbacks.