BERMAIN PERAN SEBAGAI INTERVENSI UNTUK ANAK DENGAN HAMBATAN ASERTIVITAS
Abstract
Perilaku asertif pada anak perlu diperhatikan, sehingga anak dapat menemukan pengetahuan atau keterampilan bersosialisasi yang lebih optimal. Anak yang tidak mampu mengungkapkan gagasan, kesulitan mengungkapkan emosi, dan bersikap pasif akan menjadi individu yang sulit untuk menyesuaikan diri di lingkungan sehingga potensinya tidak dapat berkembang maksimal. Terdapat beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan sikap asertif pada anak antara lain bermain peran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan intervensi berupa terapi bermain peran terhadap anak dengan hambatan asertivitas dan untuk mengetahui apakah metode bermain peran mampu meningkatkan kemampuan asertif pada anak yang mengalami hambatan asertivitas. Penelitian ini menggunakan rancangan praeksperimental karena tidak ada kelompok kontrol yang digunakan, dan desain yang digunakan adalah desain kasus tunggal (one short case study) dengan subjek tunggal. Desain ini dimaksudkan untuk mengetahui efek dari terapi bermain peran yang diberikan terhadap subjek. Dalam desain kasus tunggal pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain A-B-A pada fase A menunjukkan fase observasi dan fase B menunjukkan fase perlakuan. Pada desain ini dilakukan dua kali fase observasi yang pertama untuk mengetahui keadaan awal dan yang kedua untuk mengetahui keadaan sesudah terapi. Hasil dari intervensi berupa permainan peran yang diberikan pada subjek antara lain mulai tumbuh inisiatif untuk bertanya saat mengalami kebingungan terhadap tugasnya, subjek menunjukan rasa nyaman berada dalam situasi kelompok, tampak dapat bercanda dan bicara dengan teman lain.
Kata kunci : bermain peran, asertivitas
Refbacks
- There are currently no refbacks.