KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA KEPRIBADIAN REAL SELF DAN IDEAL SELF TOKOH UTAMA PADA NOVEL GORNATHOH KARYA RADWA ASHOUR
Abstract
Novel Gornathoh karya Radwa Ashour memaparkan tentang konflik antar penguasa yang menjajah negeri Granada dan otoritas Castile memerintahkan untuk memeluk agama Katolik dan meninggalkan bahasa Arab yang digantikan menggunakan bahasa Castile, yang diulas menggunakan kajian psikologi sastra. Penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan (1) representasi tingkah laku kepribadian real self tokoh utama, (2) representasi tingkah laku kepribadian ideal self tokoh utama, (3) bentuk kekuatan dan kelemahan inferiority complex (IC) pada kepribadian real self dan ideal self pada tokoh utama. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan content analysis. Uji validasi data menggunakan triangulasi data, teori, dan metode. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa kutipan naskah dari novel Gornathoh karya Radwa Ashour, dan data sekunder dikutip dari buku, jurnal, dan internet sebagai dasar teori untuk menganalisis. Waktu penelitian ini dari bulan Maret – Mei 2017. Hasil penelitian menunjukan (1) representasi kepribadian real self adalah seorang yang memiliki perilaku lambat dari bertindak karena menganalisa dan berfikir segala kemungkinan yang didapatkan untuk setiap tindakan dan ucapan. Walaupun lambat dari melakukan tindakan dan pengambilan keputusan, seorang dengan kepribadian dominan real self dikenal dengan seorang yang penuh kasih sayang kepada teman dan keluarganya. Mudah bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, namun tetap memegang teguh nilai dan norma agama, (2) representasi dari kepribadian ideal self adalah seorang yang asik dan senang dengan dunianya sendiri. Tidak mudah terusik, terpengaruh, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan keluarganya sendiri. Walaupun demikian, ideal self merupakan potret seorang yang memiliki visi dan yang jelas. Segala tindakan dan ucapan yang dilakukan untuk mencapai keinginan. Tidak mempedulikan resiko yang akan didapatkan. Bila ada resiko, maka akan tetap dihadapi dengan berbabgai cara dan mempertahankan yang telah didapatkannya, (3) menguatkan pada real self berupa tujuan akhir tampak jelas, maksudnya adalah hal yang dicita-citakan oleh individu tercapai dan mendapatkan apresiasi masyarakat sekitar karena tujuan yang ingin dicapai oleh individu tersebut merupakan tujuan masyarakat juga. Karena didasari oleh minat sosial yang ada pada diri individu. Sehingga dikatakan cita-cita yang jelas berupa tujuan yang diketahui dan didukung oleh orang disekitarnya, cita-cita tersebut menguntungkan dirinya sendiri dan orang sekitar, dan melemahkan real self dan ideal self pada tokoh yaitu tidak mencapai dan memiliki tujuan akhir. Artinya tokoh tersebut tidak dapat menggapai apapun yang diinginkan, bahkan tidak memiliki cita-cita yang ingin digapai. Baik tujuan yang disamarkan atau tujuan yang jelas.
Keyword : Novel, Kepribadian real self, Kepribadian ideal self, dan Tokoh Utama.
Refbacks
- There are currently no refbacks.